Wakaf Ternak Produktif, Bukti Konkrit BP Biswaf IPB Mencapai Pembangunan Berkelanjutan
Wakaf Ternak Produktif, Bukti Konkrit BP Biswaf IPB Mencapai Pembangunan Berkelanjutan
Badan Pengelolaan Bisnis, Investasi dan Wakaf (BP Biswaf) meresmikan program wakaf ketahanan pangan yang bertujuan untuk menyejahterakan umat sekaligus mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs). Upaya yang dilakukan dengan mengalokasikan wakaf tidak hanya untuk infrastruktur kampus, tetapi juga bidang peternakan. Program wakaf ketahanan pangan ini berupa wakaf ternak produktif yang diarahkan sebagai pemberdayaan peternak melalui peningkatan produktivitas dan kesejahteraan peternak. Program ini bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Solidaritas Alumni Sekolah Peternak Rakyat Indonesia (SASPRI).
“Wakaf ternak produktif ini ditujukan untuk pencapaian SDGs pengentasan kemiskinan, kelaparan, termasuk membangun pertumbuhan ekonomi, serta produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab,” ujar Dr Alla Asmara, Wakil Kepala BP Biswaf bidang Pengelolaan Investasi dan Wakaf.
Dosen IPB University dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) ini menambahkan, dalam penyusunan program wakaf di IPB University, pihaknya selalu berupaya program yang dikembangkan harus memberikan dampak maksimal terutama dalam pencapaian SDGs. Menurutnya, perbedaan dengan program pemberdayaan peternak lain adalah wakaf berbasis uang ini didistribusikan kepada para peternak yang selama ini dibina oleh Prof Muladno, Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan sekaligus pencetus Sekolah Peternakan Rakyat (SPR).
“Harapannya adalah peternak dapat membudidayakan sapi secara baik dan maksimal, membangun nilai kejujuran dan kerja keras dalam diri peternak. Berlaku bukan hanya sebagai penerima manfaat, tapi menjadi pemain kunci yang dapat memberikan manfaat pada fase selanjutnya,” lanjutnya saat Kajian Baitu Izzah (BAIZ), (16/4) bertajuk ‘Wakaf untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’.
Ia mengurai, porsi keuntungan yang diperoleh dari program tersebut sebesar 65 persen untuk peternak. Sementara 35 persen didistribusikan untuk bantuan beasiswa mahasiswa.
“Maka dari itu, tegasnya, posisi peternak sangat penting dalam program pemberdayaan ini. Setiap pihak yang terlibat diusahakan menjadi bagian mata rantai kebaikan,” ujarnya.
Prof Muladno sebagai penggagas SPR menyambut baik program wakaf IPB University yang diarahkan bagi kesejahteraan peternak rakyat. “Upaya ini mesti digerakkan sebagai kekuatan riil bangsa dan contoh konkret manfaat wakaf bagi komunitas peternakan,” kata dia.
Sumber : ipb.ac.id